Pelatihan menganyam lontar tradisional khas Kabupaten Malaka bersama lansia wanita di Dusun Debunaruk, Desa Railor dan anak-remaja pesisir inklusif di Lapak Baca OKL Street Library (ft. OKL)
OKL-Library.com Malaka | Puluhan Anak-remaja putri pesisir inklusif yang bergabung di program OKL Street Library SmarTastic Kids and Teens club mengikuti Pelatihan Dasar Menganyam Tradisional Khas daerah Kabupaten Malaka.
Pelatihan ini berlangsung selama dua hari, yakni Senin dan Selasa 8-9 Agustus 2022 di ruang terbuka Lapak Baca Komunitas OKL Street Library, Tahak Debunaruk, Desa Railor, Malaka-Nusa Tenggara Timur.
Pelatihan menganyam lontar tradisional khas Kabupaten Malaka ini di bimbing Bei Bui Hoar dan Bei Bita, dua lansia wanita berdaya yang masih aktif dan kreatif dalam berbagi ilmu dan ketrampilan menganyam lontar, seperti menganyam kipas, nyiru, topi dan lain-lain.
Bei Bui Hoar dan Bei Bita merupakan lansia wanita kreatif anyaman lontar khas Kabupaten Malaka yang hingga saat ini masih aktif dan produktif. Pelatihan menganyam lontar ini diikuti lebih dari 25 (dua puluh lima) anak-remaja putri pesisir inklusif di Desa Railor.
Pelatihan anyaman lontar khas Kabupaten Malaka ini full praktik yang berbasis pada kearifan lokal di Desa Railor. Kreativitas dalam mengasah kemampuan ketrampilan dalam pelatihan dasar anyaman tradisional khas Kabupaten Malaka ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas anak-remaja pesisir inklusif, sekaligus meningkatkan ekonomi kreatif, pendapatan untuk kesejahteraan.
Dengan bahasa daerah Malaka (bahasa tetum) Bei Bui Hoar dan Bei Bita berharap, dengan adanya pelatihan dasar ini ketrampilan menganyam bagi anak-remaja pesisir inklusif ini dapat berkembang dan semakin kreatif sehingga ketrampilan anyaman ini dilestarikan, diminati, hingga sebagai industri kreatif bernilai ekonomi.
“Ami hakara oan sia roman bait nune’e sia. Oan sia matenek roman buat Nee sia, sia bele fa’en, no tenik bele dadi ba buat ma’ak folin – kami berharap anak-remaja semakin berkreatifitas dengan anyaman lontar, jika anak-remaja memiliki ketrampilan menganyam tradisional mereka bisa menjadi anak-remaja yang lebih kreatif dan menjadikannya suatu benda bernilai ekonomi,” ujar Bei Bui Hoar di ruang terbuka Lapak Baca Komunitas OKL Street Library, Senin (8/8/2022).
Bei Bui Hoar dan Bei Bita, saat pelatihan menganyam lontar bersama anak-remaja Putri pesisir inklusif (ft. OKL)
Pada kesempatan yang sama, menurut Founder Lapak Baca Komunitas OKL Street Library, Oktavianus Klau Lekik, menganyam lontar merupakan benda yang ramah lingkungan, hal ini sebagai alternatif untuk meminimalisir penggunaan plastik, agar terciptanya lingkungan yang sehat dan bebas sampah plastik.
“Pelatihan menganyam tradisional khas Malaka dari daun lontar ini bertujuan untuk melestarikan budaya daerah Malaka. Selain itu, anyaman tradisional ini merupakan benda bernilai ekonomi, juga untuk meminimalisir penggunaan plastik. Kita kembali ke alam dan ramah lingkungan,” ungkap Oktavianus.
Hasil anyaman lontar berupa anyaman kipas oleh Bei Bui Hoar, Bei Bita dan anak-remaja putri inklusif pada pelatihan menganyam lontar Senin (8/8) (ft. OKL)
Anak-remaja pesisir inklusif sebagai peserta pelatihan ini begitu antusias dalam mengikuti praktik menganyam lontar tradisional khas Kabupaten Malaka ini. Sehingga, untuk meningkatkan kapasitas ketrampilan anak-remaja pesisir inklusif, maka akan diadakan keberlanjutan pelatihan menganyam lontar di Lapak Baca Komunitas OKL Street Library, tutup Oktavianus. (By OKL)