Fanni mengenakan Bando Hijau, fasilitator termuda di Komunitas OKL Street Library (ft. OKL)
OKL-Library.com Malaka | Stefania Luruk (16), pelajar SMA di Malaka-Nusa Tenggara Timur, kerap di sapa Fanni yang saat ini aktif menjadi relawan fasilitator di Komunitas OKL Street Library.
Fanni adalah pelajar kelas XII IPS 2 (dua) di SMAN Bolan, Malaka-NTT. Saat ini selain menjadi seorang pelajar, juga ikut menjadi relawan fasilitator disela-sela waktu luangnya sebagai seorang pelajar SMA.
“Untuk membagi waktu antara sekolah dan relawan fasilitator, saya memberikan waktu saat diluar jam sekolah. Karena kegiatan kelas pada sore hari, jadi saya melakukan tugas saya sebagai relawan fasilitator setelah pulang sekolah.” Tutur Fanni saat ditemui setelah menjadi fasilitator di kelas Tarian Daerah Bidu, Minggu (12/9/2021)
Menurut pengakuannya, ia sudah bergabung sebagai relawan sejak Komunitas OKL Street Library berdiri di bulan Agustus 2020. Pertama sekali, ia merasa kesulitan ketika diberikan kesempatan untuk menjadi relawan fasilitator dan membagi waktunya baik untuk belajar di sekolah maupun aktivitasnya di rumah.
Seiring berjalannya waktu, ia sudah terbiasa menjalankan kegiatan disekolah, mengerjakan tugas sekolah, mengerjakan pekerjaan rutin di rumah dan menjadi seorang relawan fasilitator.
“Ketika pertama kalinya bergabung di Komunitas OKL Street Library, saya merasa sulit membagi waktu. Agak keteteran untuk membagi waktu antara sekolah, mengerjakan tugas sekolah, pekerjaan rumah dan menjadi relawan fasilitator di sini. Namun, berjalannya waktu, semakin mudah beradaptasi dan sudah terbiasa dalam pembagian waktu,” ucapnya.
“Sore setelah memfasilitasi kelas sebagai relawan, setelah itu mengerjakan kegiatan di rumah dan mengerjakan tugas sekolah.” Ucap pelajar yang hobi membaca ini.
Dokumentasi Fanni sesaat pulang sekolah di hari Sabtu 11 September 2021 (ft. OKL)
Saya diberi kelonggaran waktu, jadi saya berada di lokasi saat memfasilitasi kelas untuk anak-anak di Komunitas OKL Street Library mulai pukul 15:00 WITA hingga pukul 18:00 WITA, lanjut Fanni.
Saat ditemui, Fanni baru saja selesai memfasilitasi anak-anak dikelas tarian daerah Bidu di Komunitas OKL Street Library, Tahak Debunaruk, Malaka-NTT.
Fanni di tengah-tengah SmartKids di kelas tarian Bidu Malaka (ft. OKL)
Pelajar yang bercita-cita menjadi seorang perawat ini mengatakan, keluarga juga sangat mendukung apa yang dilakukannya karena merupakan kegiatan positif, apalagi kegiatan sosial dan dampaknya untuk mencerdaskan anak-anak bangsa.
Ia sendiri berinisiatif untuk menjadi seorang relawan fasilitator untuk literasi, dikarenakan merasa prihatin dengan isu buta aksara yang sangat tinggi di Malaka-NTT.
“Sebenarnya prihatin dari dalam diri sendiri saja, alasannya begitu banyak angka buta aksara di Kabupaten Malaka-NTT ini. Sebagai seorang remaja penerus bangsa tentu turut prihatin dan bergerak untuk membantu anak-anak sehingga semakin memiliki budaya literasi yang baik,” tuturnya.
Pelajar yang lihai dalam tarian daerah Bidu-Malaka ini mengaku, mendapat pengalaman berharga menjadi seorang relawan fasilitator. Dikarenakan ia bisa membagikan ilmu tariannya ke anak-anak, sehingga tarian Bidu yang sebagai warisan leluhur ini selalu untuk dilestarikan.
Fanni sedang memfasilitasi anak-anak di kelas tarian Bidu (ft. OKL)
Tak sampai disitu saja, bahkan ia juga menceritakan awalnya sangat gerogi menjadi relawan fasilitator karena belum terbiasa dan baru pertama kalinya untuk menjadi mentor, apalagi mementori anak-anak. Bahkan, ia sendiri belum memiliki pengalaman dan punya konsep untuk menjadi fasilitator.
“Pertama ada rasa grogi berlebihan, karena belum terbiasa dan ini pengalaman baru pertama kalinya sebagai fasilitator. Grogi karena belum ada pengalaman dan punya konsep untuk menjadi seorang mentor. Apalagi mementori anak-anak, karena ternyata tidak mudah menjadi mentor khususnya untuk anak-anak. Karena menjadi relawan fasilitator disini juga, melatih saya untuk mendapat ilmu kesabaran,” ucapnya.
Berdasarkan informasi dari Founder Komunitas OKL Street Library, Oktavianus Klau Lekik mengatakan, kami sangat terbantu dengan partisipasi relawan pelajar SMA tersebut sebagai fasilitator.
“Pihak kami dari Komunitas OKL Street Library mendukung penuh relawan Fanni sebagai fasilitator termuda yang masih pelajar di SMAN Bolan. Yang terpenting semangatnya untuk belajar, mau menerima kritikan, siap untuk ditegur dan jangan berhenti belajar, kemudian pada intinya punya niat untuk berbagi dan mencintai anak-anak disini,” tuturnya.
Menurutnya, ia pelajar yang multitalented; bisa menenun dan memiliki kreativitas dibidang tarian daerah Malaka terutama tarian daerah Bidu dan Likurai.
“Fanni sangat berbakat dan kreatif dalam bidang pelestarian tarian daerah Malaka, hal ini sangat dibutuhkan di Komunitas OKL Street Library untuk melestarikan budaya-budaya daerah Malaka, terutama bakat yang dimilikinya di bidang tarian Bidu, tarian Likurai Malaka dan sebagai seniman kreatif wanita penenun. Berkat kreativitas menenunya, Ia juga sekarang bergabung di OKL Street Library UMKM womenpreneurship, adalah program dibidang social preneurship pemberdayaan wanita-wanita seniman penenun aktif dan kreatif di Komunitas OKL Street Library,” lanjutnya.
Menenun adalah salah satu aktivitas Fanni setelah pulang sekolah (ft. OKL)
Komunitas OKL Street Library, merupakan perpustakaan kecil berkonsep jalanan yang berbasis pada literasi pendidikan, dengan menyediakan buku-buku bacaan berkualitas bebas baca. Tujuannya untuk membangkitkan imun budaya literasi dalam masyarakat. Selain itu, berinisiatif dan berinovasi untuk mengadakan kelas-kelas edukatif berbasis social project untuk mencerdaskan anak-anak bangsa.
Relawan sebagai fasilitator di Komunitas OKL Street Library, selalu di dorong secara terus menerus sehingga semakin matang menjadi seorang fasilitator yang kompoten dibidangnya.
Relawan sebagai fasilitator disini juga berasal dari berbagai elemen masyarakat, dengan latar belakang berbeda-beda. Yang didalamnya terdiri dari Guru Sekolah Dasar, Pelajar, Mahasiswa, Pemuda Desa, Aparat Desa. Pada intinya kami selalu membuka kesempatan untuk semua elemen masyarakat dapat bergabung sebagai relawan fasilitator.” Tutupnya. (By OKL)