Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

RELAWAN KEMANUSIAN CIS TIMOR ASAL JEPANG TERKESAN BUDAYA TENUN TRADISIONAL KABUPATEN MALAKA, NUSA TENGGARA TIMUR

Kaka Tayu saat belajar teknik menenun tradisional Malaka bersama anggota OKL Street Library UMKM Womenpreneurship Weaving Art (ft. OKL)

OKL-Library.com Malaka | Hari yang istimewa bagi Komunitas OKL Street Library beberapa waktu yang lalu, karena seorang relawan kemanusian asal Okinawa, Jepang menempatkan waktu di selah ke sibukannya untuk belajar budaya menenun bersama anggota OKL Street Library UMKM Womenpreneurship Weaving Art. Dia adalah Tayuko Matsumura, yang kerap disapa Kaka Tayu.

Saat ini, Kaka Tayu aktif menjadi relawan kemanusian di Cis Timor, dan Kaka Tayu suka dengan praktik dalam teknik menggambar dan proses pewarna alami atau pewarna indigo.

Tujuannya belajar menenun di OKL Street Library UMKM Womenpreneurship Weaving Art di Tahak Debunaruk, Desa Railor, Malaka adalah untuk mengenal teknik menenun tradisional Malaka serta mengenal budaya Malaka, karena menurutnya teknik budaya menenun tradisional di Malaka sangat menarik untuk diketahui.

“Budaya tenun di Malaka perlu sekali untuk dipelajari, sangat menarik,” ungkap Kaka Tayu, wanita yang fasih berbicara bahasa Indonesia dan Bahasa Kupang.

Oleh karena itu selama menjadi relawan kemanusiaan di Malaka-Nusa Tenggara Timur, Kaka Tayu menempatkan waktu luangnya sekaligus untuk belajar budaya-budaya yang ada di Kabupaten Malaka, salah satunya belajar teknik menenun secara tradisional.

Selain terkesan dengan budaya tradisional di Malaka, NTT, Kaka Tayu juga sangat mengagumi keramahan orang-orang di Malaka. Bahkan ada makanan lokal yang membuatnya sangat berkesan ketika menyicipinya dilidah, seperti sagu bakar dan jagung bose.

Kaka Tayu, di tengah wanita seniman penenun kreatif dan aktif di Desa Railor (ft. OKL)

Kaka Tayu turut mendistribusikan manfaat untuk masyarakat di Desa Railor (ft. OKL)

Tak sampai disitu, Kaka Tayu memberikan motivasi dan saran kepada anggota OKL Street Library UMKM Womenpreneurship Weaving Art di Desa Railor dan seluruh anak-anak di NTT pada umumnya, agar terus berinovasi dan melestarikan budaya tenun tradisional, serta menggunakan teknik pewarna alami sebagai penunjang untuk menenun.

Bahkan, selain mengagumi motif pada kain tenun Malaka, hal yang paling membuatnya kagum adalah kebiasaan menenun dari wanita-wanita di Desa Railor, Tutup Kaka Tayu. (By OKL)

Kaka Tayu bersama seniman penenun muda dari Desa Railor Malaka (ft. OKL)

Kaka Tayu saat distribusi manfaat di Desa Railor (ft. OKL)

Sign Up to Our Newsletter

Be the first to know the latest updates

Whoops, you're not connected to Mailchimp. You need to enter a valid Mailchimp API key.