Di terik panasnya matahari, Gio (baju kaos warna kuning) berjalan kaki keliling kampung untuk menjual sayur (ft. OKL)
OKL-Library.com Malaka | Sayur, sayur, sayurrrrrr… sayur, sayur, sayur… yel-yel khas suara anak pesisir inklusif sedang jualan sayur keliling. Kenyataannya, panas terik matahari tidak menyurut semangat Karol Frederik Nahak, atau yang kerap disapa Gio (11), untuk berjualan keliling dari kampung ke kampung di Desa Railor, Malaka, Nusa Tenggara Timur.
Jualannya beragam, siswa kelas 6 (enam) SDK Tahak ini tak hanya menjual sayur-sayuran, namun juga kadang menjual berbagai jenis kue.
Bisa apa coba, yang dewasa masih duduk pangku kaki dan mengeluh sana sini. Sementara realita nya, bocah pemilik hobi menari Bidu (tarian daerah Malaka) dan bercita-cita menjadi seorang Polisi ini sudah berjualan sejak umur 6 (enam) tahun. Orang tuanya, Ibu, Rofina Bano (32), yang berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus pekebun, dan sang ayah, Yohanes Loasana (30), sebagai petani (TKI Malaysia), mengajarkan Gio untuk hidup mandiri dan bekerja keras.
Walaupun cuaca panas menyengat, namun senyum Gio tak pernah pudar. Setelah pulang sekolah, Jumat 23 Agustus 2022, pukul 12:30 WITA siang itu terlihat Gio sedang berjualan sayur keliling kampung ditemani seorang temannya, Jovan (9).
Gio dan temannya sedang berjualan sayur keliling kampung ke kampung (ft. OKL)
Postif sekali, masih bocah sudah memikirkan masa depannya dibidang pendidikan. Menurut Gio, ia menjual sayur untuk membeli baju baru, dan ditabung untuk biaya sekolahnya kelak.
“Berjualan karena ingin beli baju. Baju baru untuk saya dan adik. Dan hasil jualan juga menabung untuk biaya sekolah,” ungkap Gio, saat menjual sayur di Dusun Debunaruk, Jumat (23/09/2022).
Gio, bocah yang saat ini bergabung di OKL Street Library SmarTastic Kids and Teens club ini juga, mengatakan, sang ibu mengelolah kebun di rumah dan Ia sendiri menjualnya dari kampung ke kampung. Terkadang sayur yang dijualnya habis di beli orang, terkadang tidak. Hanya saja ia berharap penjualannya laris sehingga ia bisa mendapatkan pundi-pundi untuk membantu kebutuhan ekonomi di rumahnya.
“Kasihan mama kerja sendiri, pulang sekolah saya harus membantu mama. Mama berkebun sendirian, saya membantu mama berjualan keliling kampung. Kadang jualan saya laku, kadang tidak. Saya berjualan untuk membantu kebutuhan dirumah,” tutur Gio sambil tersenyum.
Gio saat berjualan sayur di lapak baca komunitas OKL Street Library (ft. OKL)
Bocah yang pernah meraih predikat favorite SmartKids of the week di komunitas OKL Street Library ini dengan lantang menjelaskan, sayur yang dijualnya sangat murah. Cukup dengan harga 5000 rp, sudah mendapatkan tiga ikat sayur yang dijualnya.
“Sayur yang saya jual murah, 3 ikat dengan harga 5000 saja,” tambahnya.
Sayur yang dijual Gio dari kampung ke kampung (ft. OKL)
Salut!! Bahkan menariknya, bocah cerdas ini cukup lihai mengelolah waktunya dengan baik. Dengan disiplin waktu yang baik, ia bisa membagi waktunya untuk sekolah, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, membantu orang tua di rumah hingga bermain dengan teman-temannya.
“Pagi ke sekolah, pulang sekolah jaga adik, kerja PR, ikut kegiatan tambahan diluar sekolah, cuci piring, membantu orang tua dan bermain bersama teman-teman,” Tutup Gio.
Kita doakan, semoga Gio sukses dalam pendidikannya, jualannya diberkati, cita-citanya diberkati dan bertumbuh menjadi anak yang pintar dan cerdas. Nah, ini kisah Gio, mana kisahmu? (By OKL)
Ibu nya Gio dan kebun sayur yang dikelolahnya (ft. Dami)