Aktivitas SmartKids di kelas literasi membaca dan menulis (ft. OKL)
OKL-Library.com Mengajari anak-anak di daerah terpencil untuk membaca dan menulis memang tidak mudah, tetapi dengan membiasakannya melalui kelompok belajar, barangkali hal ini sangat membantu SmartKids untuk memaksimalkan kemampuan mereka untuk membaca dan menulis dengan cepat.
Kelompok belajar seperti OKL Street Library SmarTastic Kids dan Teens Club merupakan solusi yang tepat bagi SmartKids untuk belajar bersama, berimajinasi bersama melalui literasi membaca dan menulis.
Aktivitas membaca dan menulis anak-anak diruang terbuka juga sebagai salah satu cara untuk memompa semangatnya agar mereka tidak merasa cepat bosan dan tentu saja membuat smartkids selalu bergairah untuk belajar membaca dan menulis.
Tentu saja, jika anak-anak sudah memiliki gairah untuk belajar, maka anak-anak pun akan semakin pintar dan cerdas serta memiliki daya imajinasi tinggi untuk menulis dan membaca.
Menulis dan membaca dengan tema dilingkungan sekitar yang dilakukan SmartKids merupakan hal sederhana untuk mempermudah mereka semakin semangat berimajinasi untuk menuangkan ke dalam sebuah tulisan. Tema “budayaku” sebagai contoh yang di lakukan SmartKids di ruangan terbuka OKL Street Library edisi Kamis (15/7/2021).
Kali ini SmartKids menulis tentang budaya-budaya di Malaka-Nusa Tenggara Timur. Dari tema tersebut SmartKids semakin paham tentang budaya-budaya Malaka warisan leluhur yang perlu dilestarikan melalui sebuah tulisan.
Budaya-budaya warisan leluhur yang dipresentasikan anak-anak melalui tulisan-tulisan antara lain; budaya tarian daerah Bidu, budaya bercocok tanam, budaya Likurai, budaya bertenun dll.
Anak-anak selain menulis kemudian membacakannya. Membaca kan tulisannya sebagai materi presentasi didepan teman-temannya. Sehingga anak-anak tidak hanya memiliki kemampuan dalam menulis, namun juga memiliki kemampuan dalam membaca dan mengembangkan potensi dirinya.
Berikut ini merupakan kutipan hasil tulisan beberapa SmartKids yang tergabung di OKL Street Library SmarTastic Kids and Teens club, mengenai budaya-budaya yang ada di Malaka:
Rey, siswa kelas 6 SDK Tahak menulis tentang budaya tarian Bidu. Dalam tulisannya, ia menceritakan bahwa “budaya tarian bidu ini merupakan budaya yang berasal dari daerah Malaka. Tarian Bidu ini biasanya dikakukan oleh penari pria maupun perempuan berkelompok, baik anak-anak maupun orang dewasa. Lebih lanjut, Rey menjelaskannya, Tarian Bidu ini sering dikakukan pada acara-acara seperti pada acara pernikahan, acara-acara adat, dan acara-acara khusus penyambutan. Ia mengatakan, pandai dalam menari Bidu, oleh karena itu budaya tarian Bidu ini perlu dilestarikan karena sebagai budaya warisan leluhur”, tegasnya.
Dilain sisi, Feira siswi kelas 7 SMP St. Ignatius Bolan menuliskan budaya berbeda, dimana budaya berkebun kedua orang tuanya. Ia meneceritakan lewat tulisannya bahwa “kedua orang tuanya setiap pagi berkebun untuk membersihkan kebun, tofa rumput dan membuat pagar. Pada jam 10 pagi, kedua orang tuanya istirahat untuk sarapan, kemudian melanjutkan hingga jam 3 sore dan kembali kerumah”, ucapnya.
Tidak hanya itu saja, budaya berbeda juga dipresentasikan melalui tulisan oleh Eva, siswi kelas 8 SMPN Fahiluka. Selain tergabung di OKL Street Library SmarTastic Teens club, ia juga seorang penenun. Dalam tulisannya, Eva menceritakan “ia lebih suka bertenun kain dengan pilihan warnanya tersendiri, karena warna benang pilihannya membuatnya semangat untuk menenun. Ia mengatakan, memilih warna benangnya untuk menenun sesuai motif kesukaannya, yakni menenun motif kain (Tais) Marobo.
Tais Marobo ini berasal dari Kabupaten Malaka, dan memilik warna merah yang mencolok, berbeda dengan kain tenun daerah lainnya. Selain itu, untuk Tais Marobo perempuan, warnanya lebih beragam dari warna campuran seperti hitam, merah, kuning, biru, hijau, pokoknya Kren. Selain itu, Tais Marobo untuk pria motifnya lebih rumit, walaupun begitu secara ekonomi maka harganya akan jauh lebih mahal. Setelah selesai menenun, ia akan menjualkan Tais Marobo tenunannya. Dari hasil penjualan Tais Marobo tenunannya tersebut akan digunakan untuk biaya sekolah dan membantu kebutuhan dirumah”, tegas Eva.
Aktivitas menulis SmartKids (ft. OKL)
Menyenangkan sekali, berbagi hal-hal menarik dengan SmartKids. Tujuan kelas membaca dan menulis dengan tema budaya ini yakni untuk memberikan bekal pengetahuan dan kemampuan kepada anak-anak untuk menguasai teknik-teknik sederhana membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik dan dapat menuliskannya dengan baik dan benar, kemudian untuk menularkan spirit melestarikan budaya warisan leluhur melalui kecakapan menulis dan membaca.
Ingin menjadi penulis profesional kata SmartKids; yakin deh menulis itu mudah yang terpenting sudah tahu tips dan triknya. Ada tiga cara untuk menjadi penulis profesional yaitu menulis, menulis dan menulis sejak dini.
Semangat berkarya untuk mencerdaskan anak-anak bangsa, dari ufuk Timur pulau Timor bersama untuk Indonesia yang semakin maju dan tangguh, berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. (By OKL)